fbpx
header-swiper-1
header-swiper-2
header-swiper-3
header-swiper-4
header-swiper-5
header-swiper-6
header-swiper-7
31/12/2020

Perkuat “Merdeka Belajar” 2021, Fatih School Gelar “Konferensi Pendidik Nusantara”



Konferensi Pendidik Nusantara (KPN)

Belajar dari Rumah (BDR) sebagai dampak dari pandemi global Covid-19 telah memunculkan berbagai inovasi dan juga tantangan. Salah satunya: ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas yang telah lama ada semakin melebar.

Muncul kekhawatiran murid yang berada dalam situasi kurang beruntung berpotensi mengalami penurunan kemampuan belajar (learning loss).

Untuk mengatasi ketimpangan tersebut diperlukan strategi yang tepat dalam merespon efek disparitas BDR yang muncul ketika sekolah kembali melakukan tatap muka bertahap.

Menjawab tantangan tersebut, Fatih Bilingual School Aceh akan menyelenggarakan Konferensi Pendidik Nusantara (KPN) ini dilaksanakan secara daring selama satu minggu dari tanggal 4 – 9 Januari 2021.

KPN diharapkan menjadi sarana berdiskusi, berbagi praktik baik, dan untuk meningkatkan pemahaman para insan pendidik dari seluruh Indonesia dengan menghadirkan berbagai pembicara, ahli, peneliti, pemerhati dan praktisi pendidikan.

Semangat saling berbagi dan menguatkan

“Kami mengajak siapapun yang tertarik dari berbagai pelosok Indonesia untuk bergabung dan berdiskusi dalam acara ini. Jadi justru ini menjadi semangat tersendiri kita bisa mengumpulkan dan berkumpul bersama insan-insan pendidik hebat dari 34 provinsi,” ungkap Nurhadi Hafman, Direktur Fatih Bilingual School.

KPN diharapkan nantinya dapat merumuskan strategi tepat untuk pembeljaran jarak jauh (PJJ) maupun persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah kembali dari berbagai kalangan seperti para guru, peneliti, orangtua, psikolog dan bahkan siswa sendiri.

“Tahun ini kami mengusung tema yang memang sedang dialami dan diperbincangkan banyak insan pendidik yaitu BDR (Belajar dari Rumah) dan pembukaan kembali sekolah,” ungkap Nurhadi.
Ia melanjutkan, “sehingga tahun ini secara topik akan lebih berhubungan langsung dan memberikan impact kepada peserta.”
Selain itu, Nurhadi juga menyampaikan KPN mengusung topik-topik yang mungkin kurang diperhatikan secara umum, misalnya pendidikan untuk ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) maupun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs – Sustainable Development Goals) dalam pendidikan.

Beberapa sub-tema yang diangkat dalam KPN 2021 antara lain:

  • Analisis BDR dan Persiapan Pembukaan Sekolah dalam Kenormalan Baru
  • Menjaga Kesehatan Mental dalam Institusi Pendidikan di Masa Pandemi
  • Tantangan Menjaga Partisipasi Siswa dan Keterlibatan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring atau Luring
  • Belajar dari Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) selama Masa Pandemi Belajar dari Pengalaman Orang Tua dari Negara-negara Dunia terkait Pendidikan Putra-Putrinya selama Pandemi
  • Menjadikan Institusi Pendidikan sebagai Tempat Mengajarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs) di Masa Pandemi

Selain itu, peserta juga akan melihat video singkat gambaran proses kegiatan pembelajaran daring dari berbagai sekolah pelosok daerah di Indonesia.

Dari situ diharapkan para peserta dapat saling belajar dan menguatkan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran daring maupun tatap muka nantinya.

Bentuk dukungan bagi para guru

Memperkuat wacana diskusi tersebut, KPN rencananya akan menghadirkan 18 pembicara dari berbagai kalangan dan profesi.

Beberapa pembicara tersebut, sesuai dengan urutan hari diskusi:

  • Dr. H. Yaswardi, M.Si., Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Kemendikbud
  • Indra Charismiadji, Executive Director Center for Education Regulations & Development Analysis (CERDAS)
  • Florischa Ayu Tresnatri, M.I.DEc, Researcher at SMERU Research Institute
  • Anna Undarwati, Dosen Universitas Negeri Semarang, Ph.D candidate in Psychology, University of Hull
  • Rossalina Lili, dr., Sp. KJ, Facilitator for PRH (Personality and Human Relations) Indonesia Nabila Ananda Kloping, Secretary of Research AMSA-Indonesia 2019/2020
  • Wida Yulia Virianda, M.Psi., Psikolog , Pengajar pada Prodi Psikologi FK Unsyiah, Psikolog Klinis Anak dan Remaja
  • Brando Lubis, Business Development Manager at AMD Indonesia
  • Dianindah Apriyani, Senior Country Manager, Cambridge Assessment International Education
  • Nisa Felicia Faridz, Executive Director of PSPK (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan) Dr. Samto, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus
  • Farida Rachman, S. Psi, MM., Principal of Jakarta Emerald School
  • Lili Musyafa’ah, S.Pd., M.Pd, Praktisi, Konsultan Pendidikan ABK
  • Sankara Cinthadiliaga , University of Sussex, UK
  • Lindayani, Teacher at Scuola Materna Piccolo Principe, Monza Brianza, Lombardia, Italy Sony Rospita Simanjuntak PhD-Law, Asisten Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah di Melbourne, Yarra Valley Grammar & Avila Collage
  • Hilmar Farid, Ph.D, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud (in confirmation) Suhaeni Kudus, Education Specialist – UNICEF Indonesia
  • Andhita Firsely Utami, Environmental Economist, The World Bank

“Apapun itu, teman-teman pendidik harus didukung minimal secara moril dan minimal dengan saling berbagi praktik-praktik baik. Jadi memang menjadi tujuan dari KPN untuk menjalin komunikasi dengan semua dan saling mendukung kebijakan masing-masing sekolah dan daerah,” ujar Nurhadi kembali menegaskan.

Ia berharap, Konferensi Pendidik Nusantara akan melahirkan Komunitas Pendidik Nusantara yang pada akhirnya tidak akan berhenti di satu acara.

“Kami merencanakan acara bulanan kedepannya sehingga kita semua memiliki platform alternatif untuk berkolaborasi dan membantu pemerintah mewujudkan ‘Indonesia Merdeka Belajar’,” pungkas Nurhadi.


Share

×

Selamat Datang!

Admission Representative FBS selalu hadir untuk memberi jawaban dari setiap pertanyaan Ayah/Bunda melalui WhatsApp atau Email ke admission@fatih.sch.id

× Silahkan Hubungi Kami